Prasasti Baturan 3B

Alih Aksara

IIIb.           1.         nahāgaṇḍi tan kna paᶇhlar watu, kunaᶇ yan hana rowaᶇnya ⚬aṅalap nyu, tanĕm-tanĕman kunaᶇ yan ⚬iᶇ rahina ludana ya ku 2, kunaᶇ yan ⚬iᶇ wṅi ya dośanā 
2.   ya, kunaᶇ yan hana wwaᶇ ⚬amgil irikā thāni ⚬i baturan tan tutudĕnya tkap ni rowaᶇnya, mwaᶇ tan waduṅana kayu, nyu ri thāninya, tkap niᶇ ⚬uṇḍahagi kayu, kunaᶇ lawa 
3.   s nya mapasaḥ lawan rowaᶇnya makapataᶇ tumpuk ⚬i haji saᶇ lumaḥ riᶇ ṅer maḍatu, kāraṇanyan ⚬apasaḥ mwaᶇ hambānya satumpuk ⚬i sukawati, makapataᶇ tumpu 
4.   k makahetu ri tan sidḍanikāᶇ dṛbya haji, mwaᶇ turunturun saprakāra, tka riᶇ piṇḍwa piᶇ tlu, tkeᶇ piᶇ sapuluḥ saṅka riᶇ tan lotnya ⚬anahur pramāna tan pisan 
5.   pindwa, ya ta kāraṇanyan ⚬apasaḥ ⚬ikanaᶇ karāman ⚬i baturan, lāwan ikāᶇ karāmān ⚬i sukawati, makapataᶇ tumpuk, matanyan pinatlunya ⚬ikāᶇ dṛbya 
6.   haji, saduman ⚬i baturan, rwaᶇ dumun ⚬i sukawati, makapataᶇ tumpuk lwirnya nikāᶇ dṛbya haji jinumnya, sambar, pasaṅa ⚬i pakrisan, panaṅkilan, kunaᶇ _

Alih Bahasa

  1. Tidak kena panglar watu. Jika ada orang mengambil kelapa dan tanam-tanaman pada siang hari dikenakan 2 kupang, dan jika malam hari itu dosa namanya.
  2. Jika ada orang mengungsi di Desa Baturan tidak boleh dipermasalahkan. Demikian pula menebang kayu, pohon kelapa, termasuk tukang kayu, yang senantiasa
  3. dilakukan setiap saat tidak boleh dipermasalahkan seperti pesan raja yang didharmakan di Air Madatu, karena telah berpisah dengan Desa Sukawati, dalam hal
  4. pajak-pajak kerajaan serta iuran-iuran seperti terdahulu untuk tempat-tempat suci, iuran untuk upacara sampai dua, tiga, bahkan sepuluh kali, karena tidak taatnya melakukan kewajiban seperti yang telah ditetapkan. Tidak sekali,
  5. dua kali, itulah yang menyebabkan antara Desa Baturan dengan Desa Sukawati dipisahkan dalam hal kewajiban sampai empat kali, sehingga hal itu mengakibatkan dibagi tiga pajak-pajak ke
  6. rajaan, sebagian kepada Desa Baturan, dua bagian kepada Desa Sukawati. Keempat tumpukan itu seperti halnya pajak Sambar, pasanga di Sungai Pakerisan. Adapun